Penulisan menggunakan aksara Batak


Saya melihat postingan di FB gambar doa “Ale Amanami” dalam bahasa Batak menggunakan aksara Batak. Sebenarnya postingan tersebut telah lama beredar, namun ada beberapa kesalahan dalam penulisannya. Ketia melihat gambar tersebut diposting kembali, saya langsung merespon, dan mengatakan bahwa ada kesalahan dalam menuliskan aksara Batak dalam gambar tersebut, namun belum terpikirkan untuk menulisnya dengan benar.

Kemudian teman saya di FB Jimmy David Lumbangaol dari Palembang meminta saya agar menuliskan doa “Ale Amanami” dalam surat Batak yang benar. Untuk merespon permintaan teman saya itu dan sekaligus memperbaiki postingan yang sudah beredar maka saya melakukannya….

Berikut penulisan doa “Ale Amanami” menggunakan aksara Batak

Sebaiknya jangan lagi memberikan marga kepada orang bukan Batak.


 
Sejak dulu kita mengenal 6 puak orang Batak yaitu Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Angkola dan Mandailing. Jika ditinjau dari segi geografis maka hanya ada empat puak yang daerahnya berbatasan langsung dengan danau Toba yaitu Toba, Simalungun, Karo dan Pakpak sementara daerah puak Angkola dan Mandailing tidak berbatasan langsung dengan danau Toba. Dalam peta tampak bahwa tanah Angkola diapit oleh tanah Toba dan Tanah Mandailing ke arah Selatan danau Toba.
 
Suku bangsa Batak dikenal dengan sifat kepribadiannya yang terbuka dan suka merantau. Dengan sifat kepribadian seperti ini maka orang Batak mampu berbaur dan akrab dengan suku bangsa yang lain dimana pun berada. Di perantauan orang Batak sangat mudah diterima oleh suku bangsa yang dia datangi sebagai tempat perantauan. Dan keakraban sesama orang Batak terpelihara dengan baik dari jaman dahulu hingga sekarang dimana pun mereka berada di permukaan bumi ini. Saya yakin, jika di planet lain manusia sudah bisa hidup maka disana pun orang Batak akan tetap akrab.
 
Orang Batak sangat mudah dikenal yaitu dari marga yang dimilikinya. Identitas marga ini sangat kuat untuk mempersatukan orang Batak. Sedemikian kuatnya makna marga ini bagi orang Batak maka diperantauan serasa darah daging sendiri jika ketemu di tanah rantau, “mangkuling mudar” begitu istilahnya, menandakan bahwa semua orang Batak adalah sedarah dalam persaudaraan.
 
Selain orang Batak yang merantau keluar dari daerahnya untuk menetap di daerah lain tentulah daerah-daerah yang didiami oleh puak Batak itu sendiri juga akan didatangi oleh orang luar untuk menetap. Ada perbedaan perlakuan dalam hal urban ini. Perbedaannya adalah bahwa orang Batak yang merantau ke keluar daerah tidak diharuskan mengganti atau menghilangkan marganya. Sementara jika orang masuk ke daerah puak Batak maka diwajibkan menjadi orang Batak dengan menabalkan marga yang sesuai di daerah yang akan didiaminya dengan melangsungkan prosesi adat pengukuhan marga. Adat pelaksanaan pengukuhan marga ini adalah bentuk pengakuan dari masyarakat setempat kepada orang yang datang untuk menetap dan orang yang akan menetap tersebut telah menerima bahwa dia dan keturunannya adalah bagian dari silsilah marga yang diterimanya, dengan kata lain sah menjadi sorang Batak.
 
Yang menarik di sini adalah bahwa ada 6 puak orang Batak seperti disebutkan di atas. Kemudian ada orang yang bukan dari salah satu puak Batak katakanlah si A, diterima menjadi orang Batak dengan prosesi adat, dalam hal ini si A dan keturunannya telah sah menjadi orang Batak dengan menggunakan marga yang diterimanya. Artinya si A ini tadinya bukan Batak menjadi Batak.
 
Setelah berlangsung sekian lama, kebaikan dan keterbukaan orang Batak melalui adatnya untuk menerima orang non Batak menjadi Batak, sekarang menjadi boomerang bagi orang Batak itu sendiri. Kenapa menjadi boomerang? Karena keturunan si A tadi yang awalnya nenek moyangnya menerima marga dari orang Batak katakanlah salah satu marga Batak dari puak Karo atau Mandailing sekarang mereka mengklaim bahwa mereka bukanlah orang Batak. Sungguh luar biasa. Untuk tidak menjadi orang Batak bukankah sebaiknya mengembalikan lagi marga yang diterima oleh moyang mereka itu dan keluar dari tanah orang yang memberikan marga kepada mereka. Itu saja sebenarnya.
 
Namun apa yang terjadi?
 
Coba kita simak, mereka datang ke tanah Batak diberi marga dan sah menjadi orang Batak dengan puak Karo atau Mandailing yang menerima moyang mereka. Sekarang setelah berpuluh generasi mereka mengklaim justru Mandailing bukan Batak, Karo bukan Batak. Mereka membalikkan fakta….. sebelum moyang mereka masuk ke tanah Batak keenam puak Batak yaitu Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Angkola dan Mandailing sudah ada sebelumnya. Seharusnya mereka mengembalikan marga yang mereka terima itu untuk melepaskan ke- Batak – an mereka, dan satu lagi….. keluar dari tanah Batak. Itu saja, dan simpel.
 
Jadi kesimpulannya, melihat kejadian yang muncul saat ini saya menghingmbau agar pemberian marga kepada non Batak untuk menetap di bonapasogit agar dihentikan.
 
Refleksi dari tengah laut Abu Dhabi
24 October 2017
Advendes Pasaribu Ultop

Buku Ende HKBP Not angka dan not balok


Syalom…..

Puji Tuhan bahwa saya diperkenankan untuk menyelesaikan pengetikan ulang Buku Ende HKBP bahasa Batak dengan menggunakan not angka. Memang sangat melelahkan dan membutuhkan banyak waktu namun rasa senang melebihi kepenatan yang  saya alami. Pengetikan ulang bisa saya lakukan dengan memanfaatkan selah-selah waktu pada jam kerja dan yang pasti tidak mengganggu pekerjaan.

Setelah sdi hasil pengetikan BE tersebut di blog ini dan membagikannya secara gratis (silahkan download sendiri) kembali kepikiran saya untuk mencoba mengerjakan kembali BE tersebut menggunakan not angka dan not balok. Setelah berusaha dengan sabar maka pada hari ini 16 Nopember 2016 saya telah menyelesaikan pengetikan ulang BE No. 1 Ringgas ma ho tondingku menggunakan not angka dan not balok.

Untuk melihat hasil pengetikannya silahkan klik di sini 

Semoga Tuhan masih memperkenankan saya untuk menyelesaikan pekerjaan ini.

Syalom

Advendes Pasaribu

Partitur Koor


Syalom….!!!

Puji Tuhan koleksi partitur koor hingga saat ini masih terus bertambah dalam segi jumlah. Admin/pengelola akan terus menambah koleksi dari waktu ke waktu dan akan tetap mengijinkan untuk download gratis.

Terima kasih kepada kumpulan-kumpulan koor yang telah memesan buku partitur koor secara komplit, semoga buku koor tersebut dapat digunakan demi kemuliaan Tuhan.

Partitur koor dalam blog ini adalah hasil ketikan ulang dari lembaran partitur yang diperoleh. Beberapa partitur adalah hasil pengetikan dari not balok ke not angka, juga beberapa lagu menuliskan sendiri teks/syair lagu secara bebas yang mungkin tidak sesuai dengan arti dalam bahasa asing pada partitur yang diperoleh.

Untuk mempermudah pencarian partitur koor, maka tampilan blog laman partitur koor tidak menampilkan potongan foto partitur lagi tapi hanya menampilkan judul yang ditautkan ke link data penyimpanan filenya.

Daripada capek mengunduh satu persatu partitur koor dari blog ini, anda dapat memesannya secara utuh dalam bentuk soft-copy format Pdf melalui email advendes.pasaribu@gmail.com dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Watermark akan diperhalus agar tidak mengganggu pembacaan pada saat digunakan, teks dalam watermark tersebut dapat diganti sesuai keinginan anda, misalnya nama kumpulan koor anda. Klik untuk melihat contohnya

2. Sebagai ganti tenaga dan waktu pengetikan partitur kami tetapkan Rp. 3500, per judul lagu dengan catatan penomoran lagu dan penulisan halaman sesuai dengan yang ditampilkan di blog ini tanpa diedit lagi (nomor judul dan halaman)

3. Jika anda memesan lagu tanpa berurutan namun anda ingin diedit sesuai urutan yang anda inginkan maka biaya pengganti waktu dan tenaga menjadi Rp. 3.500,- per judul lagu.

Terimakasih, Pujilah Tuhan dengan suara yang merdu.

Selamat memakai……

Syalom. Advendes Pasaribu

FAMILY = Father And Mother, I Love You


Seorang ayah pulang ke rumah sudah malam hari dan tampak sangat lelah dan letih. Anaknya yang baru berusia lima tahun menyambutnya di depan pintu.

Anak: Ayah, bolehkah aku bertanya?
Ayah: Ya, tentu boleh. Jawab si ayah
Anak: Ayah, berapa banyak gaji mu per jam?
Ayah: Itu bukan urusanmu, kenapa kamu bertanya seperti itu? (Si ayah menjawab dengan marah)
Anak: Aku hanya ingin tau ayah, tolong kasitau aja, berapa banyak gaji ayah per jam?
Ayah: Jika kamu ingin tau, gaji ayah per jam Rp. 20.000,-
Anak: Oh…, (jawab si anak, dengan kepala menunduk, kemudian si anak melihat ayahnya kembali) Ayah…, bolehkah aku meminjam Rp. 2.500,-?
Ayah: (Dengan marah) Jika alasan kamu bertanya berapa penghasilanku agar boleh meminjam uang untuk membeli mainan yang tak berguna atau alasan lain yang tidak beguna, maka sekarang ayah perintahkan, sekarang kamu masuk ke dalam kamar dan tidurlah. Pikirkan kenapa kamu begitu mementingkan dirimu sendiri. Saya bekerja keras tiap hari hanya untuk permintaan anak-anak seperti ini.

Si anak kecil itu terdiam dan pergi ke kamarnya dan menutup pintu.
Si ayah duduk dan memikirkan hal tersebut dan rasa marah semakin menjadi akibat ulah anaknya tersebut. Beraninya itu anak berkelakuan demikian, pikirnya dalam hati. Satu jam kemudian, si ayah mulai tenang dan mencoba berpikir jernih: “Mungkin ada sesuatu yang benar-benar mau dibeli anakku dengan uang Rp. 2.500,- tersebut, anakku sangat jarang meminta uang”, pikirnya dalam hati.
Akhirnya si ayah pergi ke kamar anaknya.

Ayah: Hai.. nak, apa kamu sudah tidur?
Anak: Belum, ayah.
Ayah: Ayah berfikir bahwa ayah marah kepadamu tadi, ayah sangat lelah jadi memarahimu secara berlebihan, ayah minta maaf, ini Rp. 2.500,- yang kamu minta. Ambillah!
Anak: (Si anak duduk dan senyum) Terima kasih ayah, serunya dengan gembira.

Kemudian si anak meraba sebuah kantong kecil berisi uang dari bawah bantalnya. Si ayah melihat bahwa si anak telah memiliki uang dan kembali hendak marah kepada anaknya.
Dengan tenang si anak menghitung uang yag dimilikinya, kemudian melihat kepada ayahnya:

Ayah Kenapa kamu meminta uang lagi, kan kamu sudah punya?
Anak: Ayah, aku mengumpulkan uangku, dengan uang yg Rp. 2.500,- itu sekarang uangku berjumlah Rp. 20.000,- Bolehkah aku membeli waktumu satu jam saja? Aku akan membayar Rp. 20.000,- ini untuk satu jam waktumu. Pulanglah besok satu jam lebih awal agar aku bisa makan malam bersama dengan ayah.
Abu Dhabi
14 Juni 2015
Advendes Pasaribu Ultop​

AKU Batak


Ini adalah diskusi yang diambil dari Forum Bangso Batak Indonesia

================

Advendes Pasaribu Ultop

July 14 at 9:06am

AKU BATAK …… melanjutkan postingan dari lae Alan Sihombing….

Ingat…. MARGA tidak menjadikan anda seorang yang saleh atau najis atau berdosa dalam agama apa pun yang kalian anut….. Menjadi orang Batak tidak menjadikan anda sorang yang beriman atau seorang yang berdosa……. di hadapan Tuhan…

Ada persepsi yang salah tentang Batak dalam masyarakat kita di Indonesia dan bahkan kita orang Batak mayoritas mengakui persepsi ini sehingga banyak orang Batak melepas atau menyembunyikan identitas kebatakannya. Di Indonesia secara umum bahkan di Sumut secara khusus diakui dan dipersepsikan Batak identik dengan “KRISTEN”. Inilah penyebab utama sesorang melepaskan atau menyembunyikan identitas Batak dari dirinya.

Persepsi kedua yang setara adalah bahwa bagi sesama Kristen juga sudah ada gerakan dari orang Batak sendiri bahwa ke-kristenan orang Batak adalah salah dan tidak sesuai dengan ajaran Kristen karena orang Batak memakan darah hewan dalam upacara ritualnya (contoh upacara yang dianggap salah oleh sebagian sekte). Dengan pemahaman keimanan seperti ini banyak orang Batak melepaskan atau menyembunyikan ke-batakannya, dan yang lebih parah persepsi kedua ini lebih memusuhi Batak yang tidak sepemahaman dengan dirinya. Persepsi kedua ini yang paling berbahaya karena sering frontal dan cenderung bertikai, baik dalam persahabatan maupun dalam hubungan keluarga.

Sebenarnya kita harus sama-sama memberikan pemahaman bahwa Batak adalah suku bangsa yang lahir dari ciptaan Tuhan dan setiap orang Batak berhak menganut kepercayaannya sendiri secara individu berdasarkan pemahaman sendiri tanpa ada pemaksaan dari luar atau terpengaruh karena hasutan dan tanpa melepas atau menyembunyikan kebatakannya. Kita harus memahami bahwa keyakinan kepada Tuhan adalah hak masing-masing individu dan hanya ulama dari sekte saja yang dapat melakukan mengajaran sesuai dengan akidahnya. Karena Batak adalah suku bangsa maka kita harus hindari terpecahnya suku bangsa batak yang disebabkan justru bukan karena masalah kebatakan.

Budaya Batak adalah budaya yang fleksibel dalam pelaksanaannya, sudah tebukti meski pun berbeda pelaksanaan adat Batak itu namun kita bisa hidup damai dalam masyarakat Batak…. untuk itu janganlah hilangkan atau sembunyikan identidas Batak dari diri anda…. MARGA adalah identitas orang batak yang tidak membedakan satu dengan yang lainnya. Dengan MARGA kita menjadi satu dalam suku bangsa Batak tidak hanya di Indonesia namun di Dunia…. Coba anda rasakan darah Batak bergetar dalam diri kita begitu mendengar RAJA NAINGGOLAN, dia tidak lahir di tanah Batak namun karena dia menggunakan marga Nainggolan maka seluruh orang Batak di dunia ini menerimanya sebagai orang Batak. Begitulah kekuatan dari marga itu jika melekat dalam diri kita. Setiap orang Batak yang melekatkan marganya dalam dirinya akan selamanya menjadi orang Batak.

Ingat…. MARGA tidak menjadikan anda seorang yang saleh atau najis atau berdosa dalam agama apa pun yang kalian anut….. Menjadi orang Batak tidak menjadikan anda sorang yang beriman ayau seorang yang berdosa……. di mata Tuhan

Advendes Pasaribu
14 Juli 2014

Top of Form

LikeLike ·  · Share

Diana Siahaan Bah…ise doi?? Koq sombong kali nggak pake marga…ale i ma jolo …na manurat on marga aha do takkas na tahe??

July 14 at 11:20am · Like · 1

Ronsen Pasaribu Penulisan marga merupakan pertanda bahwa ia seorang suku Batak. Karena Orang batak dikenal dengan marganya. Pengamatan saya, yang tidak menulis marganya, mereka yang punya lingkungan punya stigma negatif terhadap orang batak, sehingga tidak percaya diri dan ditanggalkannyalah marganya. pada hal, jika seseorang percaya diri dan mandiri, maka selayaknya tidak mengurangi marga karena yang menjadikan maju tidak maju bukan karena marga tetapi kompetensinya. kita tidak menghormati adat istiadat kita dalam pergaulan baik kalangan batak atau tidak. pengalaman pribadi, saya tidak pernah menanggalkan marga di lingkungan manapunkarena merasa tanpa marga itu saya seakan tidak seutuhnya. termasuk anak-anak saya, selalu tertera marganya. Imajo tusi ate, boha angak dongan….

July 14 at 1:18pm · Unlike · 4

Ronsen Pasaribu @Ito Diana Siahaan, penulis adalah marga Pasaribu, dongan tubukku. ia hami, nunga marsise manang mar tutur ala AmantaAdvendes Pasaribu Ultop, disamping aktifis FBBI Timur Tengah, juga megnelola FB Punguan Marga pasaribu yang programnya membuat Tarombo semua bermarga Pasaribu, baik laki maupun perempuan disertai fotonya. Hebat kan?…. puji marga masing-masing gak salah kan ito??

July 14 at 1:20pm · Unlike · 3

Advendes Pasaribu Ultop Ada kesan marga itu semacam penyakit bagi sebagian orang… alergi kali ya makanya tidak mencantumkan marga….. kepada generasi muda Batak hayo gunakanlah margamu sebagai bagian dari identitasmu

July 14 at 1:33pm · Like · 2

Ronsen Pasaribu makanya, orang batak jangan melakukan tindakan yang mempermalukan sesama orang batak. Contoh, di salah satu kota di Jawa, ada halak hita najolo maon ceritaon, adongdo hepengna alai sai marjuji, gabe dang digarar uang kostna. adong muse diparhalleti boru ni induk semangnya, sampe sattabi hamil, muse disirangkon do hape. Dungima, ise nanaeng masuk mar kos, disukkun jo songon ters n proper, boha ” Orang batak gak ya, kalau orang batak gak boleh diterima kos?. Kasihan yang baek-baik.

July 14 at 1:37pm · Unlike · 4

Stn Manasye Ritonga Santabi di hamu amang mungkin ada pengaruh satu2 daerah dengan fanatiknya yang membuat anak saya tidak dicantumkan dalam Ijajah Sekolahnya, itu abadi sampai sekarang,boha muse ma i ? bukan berarti saya sebagai orang tuanya tdk bangga menuliskan marganya…molo au ber prinsip asal ma unang songon na didok ni akka dongan :Kapak dipakapakkapak kapak menjadi kayu,Batak di pabatakbatak,batak menjadi melayu…Holan on ma nian hita sebagai orang tua harus mangajari ianakhonta mamboto tarombona,diboto maradat/mangantusi Filsafat Batak d.a.n nang pe nasida tubu di huta Sileban. santabi

July 14 at 2:02pm · Edited · Unlike · 2

Ronsen Pasaribu Apa yg kita ambil indikator, bersifat agak umum TungganeStn Manasye Ritonga. banyak kasus seperti anakta, nyhonya pe di jabu sian na menek ditulis tanpa marga. Namun ada cara lain untuk hal-hal ini, mengajarkan adat batak, menulis marga di nama di tempat lain, berbahasa batak dan pergaulan. jika ini tidak jadi masalah, yang disoroti dalam diskusi ini ada kecenderungan kesengajaan menghindar disebut orang batak, dengan cara menghilangkan marga, termasuk anak keturunannya. di medan banyak kulihat para pejabat yang trend begini. saya sedang mencari tahu kenapa?

July 14 at 2:15pm · Unlike · 4

Stn Manasye Ritonga Iya itu yang saya maksud amangboru jadi di KK dan KTP dan ID yg lain ada satu yg gak ada Ritonganya tetapi ditempat yg lain ada sama seperti yang amangboru katakan..

July 14 at 2:30pm · Like · 1

Henri Sinaga Batak sudah ada sebelum agama masuk ke tanah batak sehingga apabila ada seorang batak meniadakan atau menghilangkan atau malu menjadi batak maka eksistensi orang tersebut sebagai manusia yang mempunyai akal dan pikiran layaknya sebagai ciptaan Tuhan ( Anugerah ) perlu dipertanyakan jadi batak tersebut merupakan sebuah anugerah.

July 14 at 2:39pm · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Memang benar ada beberapa kasus dalam surat-surat resmi di pemerintahan marga tidak dicantumkan oleh karena sesuatu hal dan kondisi pada saat membuat berkas tersebut. Saya juga mengalami hal ini ketika anak pertama saya lahir pada tahun 1999 secara sepihak pejabat/instansi yang membuat akte lahir tidak membolehkan menulis marga Pasaribu dibelakang nama anak saya dengan alasan katanya Pasaribu sudah tertera dalam nama saya sebagai ayah. Pada saat itu keadaan ini tidak bisa dibantah. Dengan kejadian ini, mulai saat itu saya tidak ingin lagi berdomisili di Jakarta, dan pada tahun 2001 kami pindah ke Cikampek, di Cikampek anak saya ke-2 dan ke-3 punya marga di akte lahir mereka.

Memang bagaimana orangtua mengajarkan kepada anaknya dalam hal penggunaan marga ini. Pada hari ini anak sulung saya tadi mulai masuk sekolah di tingkat SMA (kelas 1), justru saya dibuatnya pusing dengan marga ini, dia justru menuliskan marganya untuk dituliskan di ijazah SMP, untuk menghindari masalah dikemudian hari dengan terpaksa kami meminta kepada pihak sekolah untuk tidak menuliskan marganya sesuai dengan akte lahir, ijazah SD dan berkas lain tidak menggunakan marga….. Heheheeeee

July 14 at 2:47pm · Like · 2

Ronsen Pasaribu @Amangboru H. apa khabar, lama tidak kontak lagi sibukkah?. semoga sehat selalu dan undangan rapat kami tunggu. sepakat juga, kita tunda rapat fbbi karena biar bagaimanapun kondisi pemilu ini membuat kita terganggu. sekalian tuntas pemilunya, dan sementara [engurus siapkan bahan rapat. kembali soal batak. bagi saya, batak adalah sejarah. tidak ada alasan untuk memutus sejarah. tandanya ya marga itu, jika marga terpasang, otomatis turunannya seperti hubungan sosial antar batak, adat dan nilai-nilai yang baik dianut olehorang batak akan ter update sselalu. Eksistensi itu anugrah itu betul, membuat bhinneka tunggal ika menjadi lahir di Indonesia, makanya jangan di cat dengan satu warna lagi karena sudah dari sononya berwarna-warni. he he he

July 14 at 2:50pm · Unlike · 3

Ronsen Pasaribu @Amangboru Henri Sinaga…….. ralat diatas.

July 14 at 2:51pm · Like · 2

Advendes Pasaribu Ultop Tulang Stn Manasye Ritonga, berkas Ijazah, akte lahir dan berkas yang lainnya tidak boleh berbeda adalah benar, namun yang terutama kita diskusikan disini adalah ada usaha beberapa orang individu bahkan segolongan orang untuk menghilangkan kebatakan kita dengan menyembunyikan identitas yaitu marga kita dalam pergaulan sehari-hari. Ini yang patut kita sayangkan, dan kita perlu mendalami ini apa sebenarnya penyebabnya demikian. Seandainya pun dalam berkas penting marga tidak dicantumkan, namun bukan berarti marga itu juga hilang dari kehidupan/pergaulan kita sehari-hari

July 14 at 2:55pm · Like · 1

Ronsen Pasaribu Advendes Pasaribu Ultop, di kantor kami, yang terkenal rapi dalam hal dokumen tanah, ternyata nama itu penting karena menyangkut dokumen hukum. Siapa pemipik tanah yaitu siapa yang tertulis dalam dokumennya. Jika dokumennya Ronsen tanpa Pasaribu, maka belum tentu itua dalah saya, bapak Sando Pasaribu. Perlu pembuktian lainnya. misalnya penetapan pengadilan bahwa itu adalah Ronsen Pasaribu. Bahkan ternyata nama ronsen itu banyak juga jika kita cari di dunia maya ini. Makanya ditambah lagi tanggal lahir. Nama boleh sama tapi tanggal lahir tak akan sama. Jadi, apa yang ktia alami dahulu di sekolah, tidak selalu benar, hanya pertimbnangan praktis saja itu. Yang benar, tulis marga. Kecuali dalam penulisan nama nama di dada, ada yang mengatakan cukup satu kata. biasanya tanpa marga. inipun berdampak tidak enak hati, masa nama saya tanpa marga?. hal-2 beigitulah kecil2 tapi bisa mereduksi rasa Habatahon i.

July 14 at 2:57pm · Unlike · 3

Henri Sinaga Kabar sehat sehat Tulang Ronsen Pasaribu, sehat do tong Tulangkan ? Mengenai undangan rapat pasti Ketum telah mempersiapkan waktu yang paling representatif Tulang.

July 14 at 3:11pm · Unlike · 2

Alan Sihombing Stn Manasye. Benar, di Jakarta dulu tidak boleh mencantumkan marga. Sebenarnya pekarangan itu bertentangan dengan prinsip HAM, ada usaha menghilangkan identitas suku bangsa. Itu tidak boleh. Sekarang udah bisa pakai marga lagi di Jakarta.

July 14 at 3:16pm · Unlike · 3

Diana Siahaan Pengalamanku…menulis identitas…nama belakang…Siahaan?? Binti Siahaan?

July 14 at 3:20pm · Unlike · 2

Stn Manasye Ritonga Berarti sudah bisa saling menghargai perbedaan itu ya amang #A_S tentu itulah yang kita harapkan amang supaya benar”Bhineka Tunggal Ika,hendaknya ditempat kami seperti itulah kedepannya

July 14 at 3:24pm · Like · 2

Ronsen Pasaribu FBBI lahir untuk meneguhkan cita-cita kita agar Batak jangan hilang dalam percaturan bangsa ini. makanya kita menentang keras, anggota yang tidak menulis marga bukan karena admin usil atau pasang harga namun ada yang kita mau bangun yaitu untuk menunjukkan identitas kita di republik ini menjadi jelas, menjadi percaya diri, menjadi dihitung orang, menjadi diterima dengan tanpa curiga, menjadi bagian dari pergaulan sesama manusia di bumi ini dan itu membanggakan. Penulisan nama itu suatu bukti kita melestarikan budaya batak untuk tahun kedepan, bahkan menorehkan eksistensi batak abadabad kedepan. bagaimana supaya hal itu bisa dicapai, ya perilakulah yang harus dibangun sesuai lingkungan kita. Ada pepatah, dimana bumi di injak, disitu langit dijunjung. Artinya kita tidak diarahkan untuk menghilang, tapi membaur dalam kepelbagaian, dan bergaul dengan masyarakat setempat dengan adat iistiadat mereka. ini keharusan, kalau kita dalam pergaulan bersama, maka pakailah bahasa umum misalnya. Saya dijawa, fasih sekali berbahasa jawa hanya untuk prinsip tadi, anda di Jawa Barat, tidak salah berbahasa suda dikuasai, di Sumbar, ya bahasa sumbar. Tapi dirumah dan dikomunitas kita wajib belajar bahasa batak yang benar. Angkola, punya bahasa halus dan bahasa kasar, itupun wajib kita praktekkan. Pendapathu maon angka dongan….

July 14 at 3:27pm · Unlike · 3

Advendes Pasaribu Ultop Setelah deklarasi FBBI bulan Mei 14 lalu saya menghubungi halak Batak di Abu Dhabi ini untuk bergabung di FBBI dan membentuk kepengurusan. Namun respon yg saya terima bahwa mereka tidak mau mengkotakkan diri dalam organisasi kedaerahan, katanya di Arab ini kita Indonesia dalam kesatuan bhineka tunggal ika. Terus terang, oleh karena situasi pekerjaan, tidak memungkinkan bagi saya untuk berdiskusi dengan mereka secara tatap muka. Pertanyaan saya kenapa ada anggapan jika FBBI berdiri di Arab khususnya Abu Dhabi disikapi sebagai pengkotakan atas nama suku? Kira-kira bagaimana tanggapan anda?

July 14 at 4:57pm · Like

Ronsen Pasaribu harus diakui, fbbi belum membumi karena belum ada kegiatan yang nyata. saya kira ini masalah pemahaman saja, karena jika belum kenal maka tak sayang. sepanjang bagi mereka tidak ada manfaatnya maka akan skeptis. tapi jika sudah tahu, apa bagaimana dan apa gunanya baginya mudah2an berterima. tampak dari belum terbentuknya di dki dan sumut.

July 14 at 5:10pm · Unlike · 1

Torna Rap Menurut Saya apa yg diutarakan Lae Advendes Pasaribu Ultopterhadap kawan2 yg di Arab khususnya di Abu Dhabi menganggap FBBI ini pengkotakan atas nama suku itu tidak bisa kita salahkan Lae…sama seperti yang saya katakan juga di Forum ini sebelumnya…ada kata Batak di FBBI yang sudah pasti organisasi ini kesukuan…karena Batak itu adalah salah satu suku di Indonesia, dan juga tambahan buat pengurus masalah Bangso Batak ini juga menurut saya kurang tepat jika mau mengharapkan seluruh dunia mengikuti FBBI ini…kita harus hati2 membuat nama organisasi agar semua pihak tidak tanda tanya…ini menurut pendapat saya yahh Lae…gak tau yg lainnya anggota FBBI ini…mauliate

July 14 at 5:28pm · Unlike · 2

Rikardo Salngam Siahaan Bahasa menunjukkan bangsa. Pola dope hita padirgak simanjujung molo angka ianakhonta ndang be diantusi Hata Batak?. Tagamon dope hita maria-ia molo ripenta pe so diboto be hata Batak hape margana sian Pomparan ni si Raja Batak dope?. Nda mansai loja do manghatai tu sada-sada halak na marmarga taringot tu adat haru Bahasa Batak so diantusi be?. Jala na humebat angka na so malo marhata Batak on do sai hira na tumingkos mangantusi ruhut-ruhut ni adat. Adat disamping berhubungan dengan semantik masih lagi berhubungan dengan etimologis, sosiologis suatu masyarakat dalam rentang waktu yang panjang. Tardok hita dope hita Halak Batak holan manghatindanghon na marga Siahaan do ahu 25-50 taon na naeng ro?. Pangidoan tu forum on naeng ma hita manungkun tu dirinta be diboto ianakhonku do Hata Batak?. Diajar ripengku do anakhonku Hata Batak?……

July 14 at 5:41pm · Unlike · 1

Julios Pasaribu Karena Batak itu lain dari suku yang ada di Indonesia, BATAKOFLONDON,aja sdh terkenal,karna eperadabannya sdh maju,tidak kalah bersaing dgn bangsa2 lain di Dunia,Apalagi Di Jerman,,,, yayasan Nomensen aja pusatnya disana,kok malu bilang Batak ya?

July 14 at 6:40pm · Unlike · 1

Ronsen Pasaribu Torna Rap, mudah-mudahan FBBI tidak salah dalam memilih nama. Memang tujuan besarnya turut memajukan bagnso batak dari keterbelakangan ekonominya yang disebut peta kemiskinan di bonapasogit. Jika kita tidak berangkat dari orang bataknya, lalu siapa lagi yang kita ajak berdiskusi dan berbuat. Inilah yang mendorong kita membentuk satu forum orang-orang batak, tentu hanya mereka yang mau diajak kerjasama. kita akan berusaha lae, sejauh yang dapat kita kerjakan yang dimulai dari hal-hal skala kecil. Perihal, belum didengar orang dan mau ikut, informasi ini penting bagi pengurus untuk membicarakan hal itu supaya dicari solusinya. apa akar masalahnya, kenapa belum tertarik. bertahaplah, akan terus kita usahakan. semoga.

July 14 at 6:46pm · Like

Ritonga Margana Mari kita mulai dari tengah2 keluarga dulu,,molo adong dope diantara hita on. di tonga2 ni keluargana ( ianakkotta) naso mamboto/mangarti bahkan tdk tau sama sekali ttg Batak,,,Selamat malam ma ….alana godang do dongan ku di pkn baru hala batak,jgn kan bisa/ngerti bhs batak,,jiwana pe nga lobi2 halak songon halak na asing . Ini tanggung jwb kita sebagai org Tua.

July 14 at 6:50pm · Like

Ronsen Pasaribu Rikardo Salngam Siahaan, suatu ajakan yang simpatik. kita mengajari anak-anak generasi penerus kita tentang budaya batak, bahasa batak. topik ini mengingatkan kita untuk jangan malu menuliskan marga di namanya. itu awal yang mendasar menjadikan dirinya sebagai orang batak. terimakasih lae.

July 14 at 6:52pm · Like

Ronsen Pasaribu Julios Pasaribu. Jika kita menjadi orang batak, menurut saya harus bersdia untuk mau berbuat sesuatu buat bangsonya. tidak cukup menyatakan bangga jadi orang batak, tetapi ada usaha. FBBI ini nantinya tempat kawan-2 yang mau memikirkan apa yang harus dikerjakan. Misalnya, bagaimana masalah gotong royong di kalangan kita sudah mengalami krisis. Padahal, bicara membangun potensi didaerah, tentu harus dimulai dari kelompok masyarakat yang mau dan mampu berorganisasi dalam kelompok usaha atau koperasi di desa kita. ini baru langkah awal, langkah kemudian baru menggali potensi desa menentukan kegiatan usaha apa yang harus dikerjakan, yang berorientasi bisnis. tidak sekedar berusaha, mendasarkan cara-cara tradisional, supaya usaha menghasilkan dan pada gilirannya mereka sejahtra.

July 14 at 6:59pm · Like

Torna Rap Mohon maaf mengangkat peta kemiskinan di bonapasogit kan tidak harus mengedepankan Bataknya…karena di Indonesia ini organisasi apapun yang ada nama suku di nama organisasi tersebut tidak positif dilihat oleh orang lain…Batak itu suku bukan Bangsa atau Bangso…ini menurut saya bisa menjadikan banyak tujuan diluar untuk mengangkat kesejahteraan di bonapasogit…akan sulit masyarakat Indonesia tidak melihat FBBI ini bukan forum kesukuan…trimakasih

July 14 at 7:05pm · Like

Ronsen Pasaribu Mungkin sudut pandang kita berbeda, bahwa kita bangso batak yang merantau atau yang ada di bonapasogit berangkatnya dari diri kita. orang batak itu sendiri, tidak berangkat dari pandangan diluar batak. dari apa yang sudah kita kerjakan, tentu positif. walau belum teruji, apakah semua batak sudah menerima kehadiran organisasi ini?. bisa saja benda pandangan, tapi biarlah kita berjalan dulu nanti akan kita lihat kendala apa yang akan terjadi.

July 14 at 7:12pm · Like

Torna Rap Menurut saya lebih baik dari aawal diperbaiki agar semakin maju kedepannya…organisasi yang membawa nama Bangso Batak juga sudah ada dari jaman era Soeharto denga tujuan yang sama memajukan bonapasogit…tapi kenyataannya lebih cenderung untuk kepentingan Kelompok saja…ini hanya mengingatkan saja agar jgn lagi terulang seperti itu…trimakasih….

July 14 at 7:16pm · Like

Ronsen Pasaribu Ritonga Margana. waktu saya di Pekanbaru, banyak orang batak yang saya lihat sudah larut budaya melayu. bahkan bergaul dng batak saja tidak mau lagi. ya inilah yang kita potret jadi kegalauan kita, bagaimana tingkat cucu nanti, apakah identitas bahasa dan adat itu masih bisa diterima mereka atau menjadi beban yang harus dihindari?. setidaknya kita mulai dari rumah, setuju ipar.

July 14 at 7:16pm · Unlike · 1

Ronsen Pasaribu Apa kira-kira nama yang tepat untuk visi misi seperti FBBI menurut lae Torna Rap, supaya menjadi bahan masukan bagi teman-teman pengurus?, karena terus terang kita-kita yang turut didalamnya sudah sepakat memilih nama itu dan tahap sekarang baru memulai. usul ini menjadi masukan yang baik. terimakasih

July 14 at 7:20pm · Like

Advendes Pasaribu Ultop Saya tidak sependapat dengan lae Torna Rap, mungkin lae pernah dengar apa itu PUJAKESUMA, FBR dan lain-lainnya PUJAKESUMA (Putra/i Jawa kelahiran Sumatera), FBR (Forum Betawi Rembuk) adalah organisasi kesukuan yang begitu besar dan mampu berpengaruh secara lokal dan nasional… bahkan banyak lagi perkumpulan kesukuan yang nasionalis.

Saya menyayangkan adanya kekhawatiran ini lahir justru dari kita sendiri, jika ini dikhawatirkan oleh suku yang lain mungkin wajar. Saya mau bertanya kenapa kita justru merasa canggung untuk bersatu secara organisasi di dalam FBBI.

Sebaiknya kita jangan terlalu dihantui bahwa FBBI akan mengkotakkan diri didalam keragaman bhineka tunggal ika, kita tidak mengkotakkan diri, kita bersatu dan bersama-sama berbaur dalam keragaman suku bangsa yang ada di Indonesia tidak pribadi lepas pribadi. Selama ini jika ada hal-hal sosial yang perlu dibantu secara nasional katakanlah adanya bencana di pulau Jawa, kita tidak mempunyai wadah untuk membantu mereka kecuali secara individu. Jika kita bersama-sama bahumembahu membantu bencana nasional melalui oraganisasi FBBI ini maka secara keseluruhan kita orang Batak akan semakin harum bagi mereka.

Jika FBBI ini bisa kita jalankan dengan baik dan benar pasti orang Batak akan lebih terpandang di negara Indonesia.

July 14 at 7:24pm · Like · 1

Torna Rap Trimakasih Lae Ronsen Pasaribu dan Pengurus FBBI, saya diberikesempatan memberi masukan atau usulan, menurut ku untuk semakin universalnya suatu organisasi atau kumpulan serta independensinya semakin dpt diterima masyarakat luas…perlu kita menghilangkan kata Batak didlm nama organisasi kita agar semakin berbeda dengan organisasi yg ada di Indonesia atau dunia pada umumnya yang memakai kata suku daerahnya…mengganti itu bisa contohnya dipakai Tapanuli atau Tapanuli Bersatu, dll itu sudah mewakili makna batak dan tidak terlihat kesukuan…baru didlm programnya nanti akan ada hal2 yang berisi adat istiadat daerah Tapanuli yaitu Adat Batak agar dikenal generasi muda, silsilah Batak, Objek Wisata di Tapanuli, SDA di Tapanuli…ini akan menjadi lebih Nasional menurut pendapat saya…mauliate….

July 14 at 7:29pm · Like

Advendes Pasaribu Ultop Lae Torna Rap, mohon maaf apakah saya tepat memanggil anda sebagai lae? jangan-jangan tidak tepat, ya mohon maaf kalau salah….

Seperti kata lae tadi, di jaman Suharto sudah banyak perkumpulan orang Batak namun tidak bertahan dan hancur karena kepentingan kelompok. Saya mau tanya dulu perkumpulan Batak yang mana yang lae maksud? Dan kepentingan kelompok yang bagaimana jadi kendalanya? Saya menanyakan ini agar menjadi pertimbangan bagi FBBI untuk mencegah agar tidak terjadi demikian….

July 14 at 7:32pm · Like

Torna Rap Kalau menurut pendapat saya FBR atau Pujakesuma sampai sekarang juga lebih banyak negatifnya dari pada positifnya….karena organisasi kesukuan cenderung bisa ditunggangi oleh oknum2 tertentu…makanya saya kuatir FBBI ini jika masuk sebagai Ormas resmi di Indonesia menurut saya sudah menyimpang dari tujuan utamanya untuk memajukan bonapasogit….

July 14 at 7:32pm · Like

Torna Rap Perkumpulan yang membawa nama bangso batak…baik kecil dan besar…seperti Martabe contohnya…itu tidak mengena nyata dengan tujuan memajukan bonapasogit….itu salah satu contoh saja…

July 14 at 7:34pm · Like · 1

Torna Rap Mohon maaf ini hanya masukan saja…tidak menghalangi atau mengurungkan niat teman2 semuanya untuk meneruskan FBBI ini…sekali mohon maaf ya teman2 semua….horas….

July 14 at 7:38pm · Like

Advendes Pasaribu Ultop Batak dalam FBBI didefenisikan mencakup 5 puak Batak yaitu Toba, Simalungun, Karo, Pakpak dan Angkola/Mandailing… Jika kita memakai nama TAPANULI saya rasa justru memperkecil cakupan kita… Tapanuli tidak mengikut sertakan Simalungun, Karo, Dairi….. Hanya kata Batak yang dapat mencakup kelima puaknya

Martabe jelas tidak bisa jalan karena disana dilandasi daerah masing-masing tidak ada kesan bekerjasama….

July 14 at 7:39pm · Like

Torna Rap Sumatera Utara juga boleh dipakai…itu hanya contoh Tapanuli tadi….bisa dengan yang lain….jadi lebih bersifat kedaerahaan lebih bagus menurut saya….trimakasih…

July 14 at 7:40pm · Like

Advendes Pasaribu Ultop Lae Torna Rap…. saya yakin FBR atau Pujakesuma mampu menentukan pemimpin di daerah mereka…. itu luar biasa

July 14 at 7:41pm · Like

Torna Rap Itu pendapat Lae….kalau menurut aku bersifat kesukuan lebih cenderung mudah ditunggangi utk hal yang tidak biak…trimakasih

July 14 at 7:43pm · Like

Ritonga Margana Sattabi @ pada umum nya dari beberapa kumpulan persatuan Batak di perantauan tujuan nya hanya sekedar seremonial atau hanya utk mengikat tali persaudaraan sesama batak atau marga yg berdomisili di daerah yg sama..tdk sampai menjangkau bona pasogit.

July 14 at 7:43pm · Unlike · 2

Torna Rap Tidak Baik maksud saya…

July 14 at 7:43pm · Like

Advendes Pasaribu Ultop Lae Torna Rap…. maaf lae…. FBBI dibentuk karena melihat keadaan bangso Batak secara keseluruhan di bonapasogit…..

July 14 at 7:43pm · Like

Torna Rap Mudah2an seperti itu yah Lae….mauliate…

July 14 at 7:45pm · Like

Advendes Pasaribu Ultop Saya setuju dengan tulang Ritonga Marganahanya seremonial dalam skop kecil untuk menjalin kekerabatan Batak di daerah tersebut umumnya perkumpulan marga atau parsahutaon

July 14 at 7:45pm · Like · 1

Ronsen Pasaribu Saran saya supaya lae Torna Trap bisa membaca anggaran dasssarnya supaya mendapat gambaran yang lebih detail. membandingkan dengan jaman orba, boleh saja. tapi inovasi kita adalah bukan ceremonial, tapi lansung ke pokok soal yang kita angkat programnya. misalnya, bantuan korban bencana, bangun perpustakaan, diskusi dengan pakar pertanian untuk kembangkan produktifitas pertanian dan lain-lain yang sifatnya menolong masyarakat kita. tentu posisinya pendampingan kepada tugas pemerintah.

July 14 at 7:47pm · Unlike · 2

Torna Rap Iyahhh saya sudah baca….makanya ini FBBI bukan independent kedudukannya….akan dibawah pemerintahan….jadi ini organisasi yang mempunyai pembina di pemerintahan…begitu kan rencananya?

July 14 at 7:50pm · Like · 1

Ronsen Pasaribu kita yang dipemerintahan, tentu memposisikan diri sebagai suku bataknya, bukan sebagai pnsnya. tapi pengalamannya. dan, makanya fbbi tidak berpolitik praktis. kita lebih pada berkarya. dan, tidak semuanya pns, ada swasta, ketua umumnya, dewan pakarnya dosen pertanian dan lainnya. saya kira kita jalan aja dulu, dan kami yang pns memberikan keleluasan yang sebesarnya kepada siapa saja yang punya komitmen membangun bonapasogit.

July 14 at 7:56pm · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Lae Torna Rap, anda salah memahami FBBI AD/ART FBBI…. disana tidak ada dikatakan FBBI tergantung kepada organisasi lain…. ini adalah oragnisasi masyarakat, bukan anak organisasi yang lain

July 14 at 7:56pm · Like · 1

Torna Rap Maaf Lae….saya tidak bilang FBBI anak organisasi yang lain tetapi bisa suatu saat…karena pengurusnya saja memakai struktur seperti organisasi Politik di Indonesia ada DPP, DPC dll…disini wajar saya mengkritisi sesuatu agar tidak menyimpang dari tujuan awalnya kan? Saya pribadi setuju jika tujuannya utk memajukan bonapasogit…mudah2an seperti itu tujuannya sampai yang akan datang….maju FBBI yahhh….

July 14 at 8:01pm · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Struktur oragnisasi akan disesuaikan dengan luasnya cakupan organisasi, saya rasa tidak ada patron yang mutlak bentuk kepengurusan suatu organisasi…. hanya pemakaian istilah saja

July 14 at 8:05pm · Like · 1

Torna Rap Saya mengharapkan pengurus dapat mempertimbangkan independensi FBBI ini agar tidak bisa diatur oleh oknum atau kelompok tertentu…jadi tidak harus menjadi Ormas Resmi dibawah naungan departemen tertentu…diakui saja sudah cukup utk memberikan keleluasaan dalam menjalankan program nyata utk bonapasogit…trimakasih…

July 14 at 8:10pm · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Ayo kita bersama-sama mewujudkannya…..

July 14 at 8:13pm · Like · 1

Paruhum Siahaan Ronsen Pasaribu *** amang usul dari saya pribadi tetaplah pertahankan nama FBBI karena itu menunjukkan identitas kita sebab apalah arti sebuah nama yang penting visi dan misinya serta apa buahnya buat bangso batak… usul saja amang…gbu

July 15 at 5:20am · Unlike · 3

Chandra Pakpahan hidup ku adalah batak, mati pun akan tetap batak…

July 15 at 6:01am · Unlike · 2

Rommel Siagian Klo pemahaman saya sederhana soal status ini lae”ku orang batak yg memakai identitas kemargaan orang yg hebat krna tanpa identitas suatu hal apapun itu kita tidak bisa mengenal nya secara detail, akan tetapi klo pun ada orang batak tidak mau memakai identitas kebatakan ya mungkin mreka tidak mau di ketahui identitas nya

July 15 at 6:35am · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Lae Rommel…. ya karena itulah dipertanyakan apa alasan mereka menghilangkan atau menyembunyikan identitas Batak dari dirinya?

July 15 at 6:40am · Like · 1

Ritonga Margana Sawaktu di aceh banyak rekan2 saya yg dgn sengaja menghilangkan identitas marga nya dari papan nama dgn alasan keamanan,,,ttpi itu tdk berlaku pd Saya,,itu krn kebanggaan & kecintaan saya pd Marga Batak,,Horas Bangso Batak,,hahahahhahahaha

July 15 at 6:45am · Unlike · 2

Rommel Siagian Ya itulah laeku, maka jwaban saya biarin saja mreka bgitu,krna klo saya coba mnjawab nanti seolah olah saya bgian dri orang” sperti itu,, laeku

July 15 at 6:46am · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Baiklah lae Rommel, saya dan FBBI melihat jika ini dibiarkan maka dimasa yg akan datang akan banyak masalah bagi kita sendiri. Setidaknya kita harus mengunakan marga sebagai identitas terutama kepada generasi muda, di rumah bahasa Batak harus digunakan kepada anak

July 15 at 6:52am · Like · 2

Rommel Siagian Klo pun kita harus cari atau alasan mreka apa? Misal nya salah seorang dri mreka memberi jwaban yg sifat nya prinsipal, dan tdk berdasar repot jg kita nanti mengurai nya laeku yg ada ujung” nya bicara ayam dulu apa telor dulu jdi nya ya kira” bgitu pandangan saya klo ada salah mohon di koreksi

July 15 at 6:53am · Like · 1

Ritonga Margana benar sekali apa kata amang Adventus,,hrs kita mulai dari diri sendiri & keluarga. jgn sampai budaya & bahasa Batak mnjadi asing bagi anak2 kita.holan alani maju ni zaman on.

July 15 at 6:58am · Unlike · 3

Chandra Pakpahan kalau saya papan nama saya hanya inisial sama marganya aja . saya tinggal di kabupaten pasaman sumatera barat ( V. PAKPAHAN )

July 15 at 7:04am · Unlike · 3

Jona Sihombing LToruan Lebih besar manakah Tapanuli vs Batak?

July 15 at 7:53am · Like

Advendes Pasaribu Ultop Jelas lebih besar Batak

July 15 at 8:03am · Like · 2

Rommel Siagian Makna dri prtanyaan nya apa itu amang kurang paham saya

July 15 at 8:03am · Like · 2

Ritonga Margana BATAK VS TAPANULI ??? bohado kira2 Maksud ni pertanyaan i amang boru ???

July 15 at 8:08am · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Lae Rommel Siagian, pertanyaan yang mana?

July 15 at 8:16am · Like · 1

Rommel Siagian Prtanyaan nya lae. Joana sihombing lae

July 15 at 8:18am · Like · 1

Julios Pasaribu Molo dang dibaen margana,mangurang bilanganna doi,jala mangalupahon Bona Pasogitna,orang yang begini susah utk membangun daerahnya,,,,statusnya aja dihilangkan,apalagi ,,,,,,, logikanya kan?

July 15 at 8:24am · Like · 1

Alan Sihombing Diskusi ini sangat bagus untuk kita semua. Keanggotaan Ormas tidak masalah PNS atau tidak, beda dengan Orpol. Ormas FBBI independen dan tidak di atas atau di bawah Ormas lain.

July 15 at 11:10am · Unlike · 2

Jona Sihombing LToruan Kemunculan pertanyaan saya Lae Advendes Pasaribu Ultop dan Lae Rommel Siagian sehubungan dengan pernyataan/kommen Bapak Torna Rap di atas sbb : “… untuk semakin universalnya suatu organisasi atau kumpulan serta independensinya semakin dpt diterima masyarakat luas…perlu kita menghilangkan kata Batak didlm nama organisasi kita agar semakin berbeda dengan organisasi yg ada di Indonesia atau dunia pada umumnya yang memakai kata suku daerahnya…mengganti itu bisa contohnya dipakai Tapanuli atau Tapanuli Bersatu, dll itu sudah mewakili makna batak dan tidak terlihat kesukuan. … Tapanuli…ini akan menjadi lebih Nasional…” Mauliate.

July 15 at 11:31am · Unlike · 1

Advendes Pasaribu Ultop Lae Jona Sihombing LToruan, untuk apa kita meng-universal-kan oraganisasi sementara skop dari FBBI bukan universal secara geografis…. menggunakan Tapanuli justru mengecilkan lae, karena apa? Karena jika menggunakan nama Tapanuli maka Simalungun, Karo dan Dairi tidak termasuk di dalamnya….. bagaimana lae Jona?

July 15 at 11:36am · Edited · Like · 1

Jona Sihombing LToruan Sangat setuju Lae Advendes Pasaribu Ultop dan karena itulah saya mempertanyakan pernyataan Bpk. Torna Rap tersebut. Mauliate.

July 15 at 11:38am · Like

Rommel Siagian O ido lae Jona Sihombing LToruan, maaf lae dang huida komen awal ido apala hu sukkun, ya klo pertanyaan itu susah di jawab dan di uraikan lae, karna tapanuli satu bagian yg tak trpisahkan

July 15 at 1:07pm · Like · 1

Torna Rap Maaf saya tidak membahas Tapanuli Vs Batak…tapanuli hanya contoh karena saya diminta pendapat oleh lae Ronsen Pasaribu usulan utk nama organisasi…meng- universalkan yang saya maksudkan bukan skop atau wilayah teritori tetapi Universal nya nama organisasi ini dpt diterima semua kalangan di dunia ini tanpa ada lagi pertanyaan yang menjurus kepada kesukuan atau sukuisme…kita memang berdarah Batak tapi jangan lupa juga kita tinggal di Negara Indonesia…setuju saya darah boleh Batak tapi jiwa harus Nasionalis dan mendunia agar sifat dan karakter Batak yang baik dan positif yang selalu dilihat oleh orang diluar Batak…jadi kalau saya lihat kalau memang tujuan utamanya utk membangun bonapasogit tidak harus ditulis kata Batak di salah satu organisasi…ini pendapat saya…kalau pun mayoraitas di FBBI ini tidak setuju tidak masalah…saya hanya mengkritisi saja…trimakasih…Jaya Indonesia….

July 15 at 2:34pm · Unlike · 1

Marudut Marpaung Batak adalah nama SUKU sedang TAPANULI adalah nama tempat (Tapian Nauli = Tempat yang Indah) Kemudian Tapanuli itu wilayah (taput,tapteng dan tapsel) jadi jika Forum ini mencantumkan Tapanuli justru kontradiktif dgn FBBI. karena Batak berarti mencakup 5 puak suku batak, toba,simalungun,karo,mandailing dan dairi. Sedangkan Marga sebaiknya tidak kita hubungkan dengan kebiasaan “makan darah” karena itu menyangkut keyakinan. Kita bangga jadi orang batak??? mari kita mulai dengan hal “sederhana”. Cantumkan Marga di belakang nama kita masing masing. Salam damai, saluto bangso batak!!!

July 15 at 4:08pm · Like · 2

Torna Rap Kalau memang tujuannya untuk membangun dan memajukan Tapanuli atau Sumatera Utara…marilah kita Posting disini apa rencana dan masalah yang ada disana…terusterang Postingan masalah Pesta Danau Toba atau Rencana Kaldera Toba saja yang di posting di FBBI ini tidak banyak yang komentar atau semangat membahasnya…tapi kalau postingan Politik, Tips, Kebijakan Pemerintah, DPR, Media Massa, dll…lebih seru dikomentari kita…seperti Marga ini menurutku ini tidak mengena kepada tujuan utama FBBI…falsafah batak dan marga itu mayoritas kita pasti mempertahankannya khususnya adat istiadat…banyak ahlinya di FBBI…sekarang untuk aplikasi tujuan memajukan kampung halaman bagaimana?? Ini patut kita renungkan semua…Maju Indonesia…salam perdamaian kepada semua bangsa…

July 15 at 4:34pm · Like · 1

Mutiara Marbun Sabar@Torna Rap utk membahas habatak hon mungkin stlh resmi siapa nanti Presiden kita spy FBBI FOKUS nanti nya jg akan memajukan bonapasogit yg ada dlm 5 puak

July 15 at 5:49pm · Like · 1

Henri Sinaga Torna Rap : Batak terdiri dari 5 puak, dan asas dari FBBI adalah Pancasila dan UUD45 yang berarti Indonesia ==> Nasionalis jadi bagi FBBI NKRI adalah harga mati.

July 15 at 9:48pm · Like

Lmar Pasaribu Dang piga halak batak na toho di grop on.
Na lain na hurang toho.

Alana hu jaha mulai san alus na parjolo sahat tu alus na parpudi holan sada pake bhasa batak. Hape nga akka na tuatua nian na makkatai on.
Ikkon ajaran do dakdanak bhasa batak inna.
Hape imana pe so di boto bahasa batak.
Weee tahe bagian mi.

Batak dalle do hamu sude.
Buriapus mai.

July 15 at 11:18pm · Like · 1

Lmar Pasaribu Ai so diboto be bahasa batak.
Mkana maila imana mambaen margana.

July 15 at 11:21pm · Like · 1

Mutiara Marbun Molo diskusi dang ikkon bhs batak manang bhs Indonesia ikkon toho alai batak i adalh salah satu suku yg paling besar di Indonesia jd marabahasa batak dohot Ind dang ukuran ikkon toho alai makna diskusihon saling mangatusi

Yesterday at 12:10am · Like

Mutiara Marbun Kpd ito Torna Rap maaf ya sy bertanya marga nya apa ya klo boleh sy tau mauliate

Yesterday at 12:13am · Like

Julios Pasaribu Ai so halak batak si Torna Rap,I…????? Ai so ditandai huta ni oppungna,,,dang jelas,,,,

Yesterday at 1:24am · Like

Torna Rap Mohon Maaf ya Lae2 sekalian…Postingan ini juga pakai Bahasa Indonesia…mohon maaf juga di FB tidak wajib pakai marga…contohnya admint kita pake nama INDOBAT…alai molo disukkun dang hea dang hupaboa marga hu…nunga hea hupaboa marga hu di FBBI on…hita saling menghargai do molo na toho do parsadaan ni halak Batak…au ito Mutiara Marbun Marga hu Nababan, huta ni oppung hu di Pahae Silakitang Pangaloan – Tapanuli Utara, maringanan di Jkt do au sonnari, jadi tu Lae Julios Pasaribubelum tentu Lae lebih paham adat batak atau habatakon dari pada saya…saya masih hormati anda2 sebelum ini…tapi sekarang saya sudah tahu standar anda dalam pergaulan…mauliate…Maju Indonesia…tidak harus kan jadi anggota FBBI bisa berkarya…anda2 tidak senang saya di FBBI ini tidak masalah…saya mengundurkan diri dari FORUM FBBI…mudah2a anda2 sekalian bisa memajukan bonapasogit…Horas

Yesterday at 3:57am · Like · 1

Mutiara Marbun Ooh.. Mksh Ito Torna Rap soalnya manatau ketemu di dunia nyata jd udh tau marga nya

Yesterday at 4:22am · Like · 1

Torna Rap Sama2 ito…mauliate juga…

Yesterday at 4:26am · Like · 1

Ronsen Pasaribu Torna Rap, kita berhadapan dengan banyak anggota yang berbeda cara pandangnya. Mungkin cara penyampaian yang mungkin kurang pas, supaya tidak langsung mundur akibat hal diskusi disini. Hayo tetap bergabung, jika ada hal yang kurang kita perbaiki. Kepada teman-teman, soal bahasa, bahwa fbbi memakai bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Jelas itu di dalam anggaran dasar, jangan cepat-cepat mengambil putusan penilaian terhadap sesuatu yang sudah umum dilaksanakan. sekali lagi, ini forum berdiskusi, beda pendapat itu suatu hal yang indah, bagus supaya kesulitan yg dialami bangso batak bisa kita berkonstribusi mencari jalan keluar. Hidup bagnso batak. horas, mari kita harus dapat saling memaafkan diantara kita.

Yesterday at 4:29am · Like · 1

Mutiara Marbun Tapi jgn mudah emosi ito Torna Rap klo ada agak koment kurang berkenan hrs lombok malilung lah kan udh dtg op Nommensen sm org Batak memperbaharui suatu karakter sifat dll khusus nya ttg kekeristenan ok ya ito hehehe

Yesterday at 4:31am · Like · 1

Torna Rap Saya memang suka berdebat dlm berdiskusi…tapi jgn lah spt itu bahasanya belum tau siapa yg diajak bicara sudah menilai kalau saya bukan Batak dan tidak tau kampung ompung saya…itu sudah mengena kedasar hati…kalau masih menyinggung bodoh atau tolol saya tidak ada masalah…katanya batak Raja semua tapi sudah memberikan kesimpulan yang tidak benar…saya juga selama ini masih pd bahasa atau kata2 ug tidak menyakiti seseorang di FBBI ini…mohon maaf saya sudah putuskan tidak aktif di FBBI ini..,terusterang saya tidak ada kemampuan mengikuti kehebatan teman2 di FBBI ini…sampai bertemu di forum2 yang lain saja buat teman2 yg pernah saya kenal di FBBI ini…Horas dan Maju terus Indonesia….

Yesterday at 4:37am · Like

Ronsen Pasaribu Jika sudah merupakan keputusan yang tidak bisa diralat lagi, ya saya mengucapkan terimakasih dan mohon maaf jika ada hal yang kurang dalam penyampaian disini. selamat berjuang terus laeku.

Yesterday at 4:51am · Like

Ronsen Pasaribu masih ada waktu untuk bergabung lagi ya lae Torna Rap Silaban. mari berjuang bersama menghadapi hal2 yang lebih sulit lagi dimasa mendatang. ini maru mulai, dan tantangan masih banyak lae. kami tunggu

Yesterday at 5:28am · Like

Torna Rap Horas ma dihita saluhut na, akka Tulang, nantulang, amang, inang, Abang2 niba dohot akka Lae, ito niba di FBBI on…manang na adong salah niba tu hamuna sudena ba marsattabi iba ate minta maaf tusedena, sian ias ni roha hu sai anggiat ma lam tu majuna punguan ta on ate…dang pola moru molo dang dohot iba di punguan ta on…mancai godang dope na jago dan hebat di anggota ta di FBBI on…sai dilehon Tuhan ta ma dihita sude hahipason dohot passarian passamotan asa lam tu sukses na jita saluhutna….Mauliate ma di hita saluhutna…Horas sian au Ir. Coki R. Nababan ( No. 16 ma au di Marga Nababan ). Saloommmm

Yesterday at 5:29am · Like · 1

Sahat S. Gurning Batak itu bukan suku
BATAK adalah BANGSA

Bujur ras mejuah-juah

Yesterday at 5:39am · Like

Sahat S. Gurning Batak itu bukan hanya Toba. Batak itu bukan hanya Kristen.
Tapi ketika seseorang yang bermarga batak berniat membakar ulos/uis/oles krn doktrin-doktrin agama import saat itu juga dia menjadi duri dalam daging. Keegoisan orang orang puak toba dgn ‘mayoritasnya’ yg membuat puak-puak lain menjauh dari nama Batak.

Yesterday at 5:51am · Like

Ritonga Margana Mangajari Ma naum Malo makkatai Ma naum Boto,,,manangihon ma naum Moto,,sada ciri khas di hita halak batak ima Sibalga Ate ate,,smakin tinggi pendidikan nya, Balga ni ate2 nýa juga akan mengikuti,,sopan santun dlm bertutur kata sangatlah jauh dari apa yg selalu di gadang2 bangso batak dgn Dalihan natolu nya,,intropeksi diri masing2 mungkin mñjadi solusi terbaik utk mengobati keEGOIS an yg ada pd diri kita..

Yesterday at 6:30am · Edited · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Saya mencoba mengkritisi komen dari Lmar Pasaribu, dibawah saya copas dulu…

<<<Lmar Pasaribu Dang piga halak batak na toho di grop on.
Na lain na hurang toho.

Alana hu jaha mulai san alus na parjolo sahat tu alus na parpudi holan sada pake bhasa batak. Hape nga akka na tuatua nian na makkatai on.
Ikkon ajaran do dakdanak bhasa batak inna.
Hape imana pe so di boto bahasa batak.
Weee tahe bagian mi.

Batak dalle do hamu sude.
Buriapus mai.>>>>

*** Dalam komentar beliau menyoroti penggunaan bahasa (pemahaman saya maksud beliau adalah bahasa Toba). Saya sudah pernah mengkritisi tentang bahasa ini pada diskusi sebelumnya, tampaknya Lmar tidak turut serta atau lupa tentang hal ini. Jika pun beliau lupa, dengan mengikuti diskusi disini tentu pernyataan beliau tersebut tidak akan dituskan disini kenapa? Saya sudah komen di Atas dan lae Henri Sinaga juga sudah menegaskan bahwa Batak itu ada 5 Puak, yaitu Toba, Simalungun, Karo, Pakapak dan Angkola/Mandailing. Jika kita paksakan di FBBI ini menggunakan bahasa Toba seperti pemikiran oleh Lmar, bagaimana komunikasi dalam bahasa Toba bisa dipahami oleh puak yang lain? Saudara Lmar, penggunaan bahasa Indonesia adalah yang terbaik untuk berkomunilasi di FBBI ini.

*** Dalam bahasa batak jika dikatakan “bagianmi” atau “buriapus” kepada sesorang batak yang memahami bahasa Toba, maka ini akan membangkitkan kemarahan yang luar biasa. Meski pun saya merasa perkataan ini tidak ditujukan ke saya, namun benar-benar menyakitkan hati saya. Cobalah kita hindari perkataan yang demikian untuk menunjukkan kita ini orang yang berpendidikan dan berpengalaman dalam bersosial. Kita harus boleh menahan diri untuk tidak mengucapkan kata-kata yang kasar yang berpotensi kepada perdebatan yang tidak beretika. Seandainya pun kita tidak sepaham dengan lawan diskusi kita atau bahkan sudah berkali-kali diberikan pengertian namun tetap tidak sejalan dengan pemahaman kita….. ya diamkan saja, itu lebih baik daripada mengeluarkan kata yang menyakitkan hati.

Salam FBBI….

Yesterday at 6:48am · Like · 2

Advendes Pasaribu Ultop Kepada lae Torna Rap, (saya tidak tau kalau lae masih di group ini) saya tidak tau atau saya lupa kalau lae itu marga Nababan, mungkin juga lae sudah pernah memberitahukan kepada saya sebelum diskusi ini karena saya pertanyakan di atas anda tidak jawab, setelang inanguda Mutiara Marbun yang bertanya baru anda jawab.

Untuk itulah lae, agar menghindari kesalahpahaman yang serupa maka topik bahasan untuk memakai atribut Batak di ID kita di forum FBBI ini.

Mauliate

Yesterday at 6:54am · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Sahat S. Gurning, karena itulah dalam postingan di atas saya tuliskan…

Ingat…. MARGA tidak menjadikan anda seorang yang saleh atau najis atau berdosa dalam agama apa pun yang kalian anut….. Menjadi orang Batak tidak menjadikan anda sorang yang beriman atau seorang yang berdosa……. di hadapan Tuhan…

Masalah membakar ulos dan alat ritual lainnya bagi saya itu doktrin yang mereka pahami….. tapi melepaskan darah Batak?

Yesterday at 6:59am · Like · 1

Sahat S. Gurning Itu murni doktrin agama import.
Mereka tidak tahu bedanya ulos dan jas.
Malahan mereka orng2 berada dan ibdhnya ditmpat2 keramaian yg mewah. Tujuannya apa ?

Saya kira Itu yg perlu ditentang melalui fbbi.

Yesterday at 8:59am · Like

Advendes Pasaribu Ultop Sahat S. Gurning, saya tidak setuju kalau FBBI masuk ke ranah doktrin agama….

Yesterday at 9:10am · Like

Arnis Gintings Sangat menarik ulasannya, namun apakah sebutan Batak sudah diamini 5 puak yg disebutkan? mohon pencerahannya

Yesterday at 9:23am · Like · 1

Sahat S. Gurning Setidaknya ada kritisi keraslah.. Itu kan identitas juga apa bedanya dgn marga. Belum lagi bicara sejarak bangso batak.

Jadi fbbi gunanya untuk apa ?
Maaf.

Yesterday at 9:36am · Like

Advendes Pasaribu Ultop Sahat S. Gurning, kita harus arif tentang hal ini….. budaya Batak berbeturan dengan dogma agama tertentu dan orang Batak tidak menganut hanya salah satu agama….. mana menurut anda yang akan anda hilangkan agama atau Batak?

Sudah sejak lama kita sesama orang Batak bisa berdampingan secara individu meski pun berbeda agama, memang ada sebagian orang yang agak berbeda pendapat dan kelakuan. Menurut saya kita gunakanlah FBBI ini untuk memberikan pemahaman seperti apa yang disajikan dalam bahan diskusi ini. Kritisi keras sudah kita lakukan di awal postingan ini, apakah kurang keras jika dikatakan seperti di bawah ini?

Ingat…. MARGA tidak menjadikan anda seorang yang saleh atau najis atau berdosa dalam agama apa pun yang kalian anut….. Menjadi orang Batak tidak menjadikan anda sorang yang beriman atau seorang yang berdosa……. di hadapan Tuhan…

Yesterday at 10:21am · Like · 1

Sahat S. Gurning ‘Agama import’

Yesterday at 10:26am · Like

Stn Manasye Ritonga Molo hujaha komen” on dang na diskusi be molo sisongonon natua” jala nunga adong muse sampe mengundurkan diri

Yesterday at 10:33am · Like · 1

Sahat S. Gurning

 

Yesterday at 10:34am · Like

Sahat S. Gurning

 

Yesterday at 10:38am · Like

Advendes Pasaribu Ultop Aha do maksud ni gombar on dohot hubunganna tu bahan diskusi ate?

Yesterday at 10:39am · Like · 1

Ritonga Margana Menurut saya :alangkah lebih baik kalau agama tdk di kait2kan dgn ini,,,kalaupun hrs cukuplah sebatas organisasi nya saja seperti FPI , bukan islam atau kristen nya. & kalaupun ada sekte yg membakar ulos atau simbol habatakon lain nya,,cukup dgn mengulas sekte nya tsb.

Yesterday at 10:40am · Unlike · 2

Advendes Pasaribu Ultop Tulang Ritonga Margana, belum ada komentar mengarak kepada satu sekte, dogma atau organisasi…. jadi masih bisa diterima karena merupakan pandangan umum

Yesterday at 10:43am · Like · 1

Sahat S. Gurning

 

Yesterday at 10:50am · Like · 1

Stn Manasye Ritonga Sahat S Gurning@: ai na lagi sedang mengadakan Ritual do hamu ?

Yesterday at 10:56am · Like

Lmar Pasaribu Awas so i ribak

 

Yesterday at 11:00am · Like · 2

Sahat S. Gurning Mereka terdiskrisminasi ditanah leluhurnya sendiri karena dogma import ‘mayoritas’ nya orang Teba.
Itu bukan ritual. Begitulah gambaran aktivitas ibadah mereka. Mereka bermarga dan memakai ulos saat ibadah.

Yang seperti apa BATAK yang kalian maksud..?

Yesterday at 11:08am · Like · 2

Sahat S. Gurning FBBI sepantasnya mendukung mereka.
Apa bedanya dengan kongkucu cina balekong.. Kok bisa diakui di indonesia ini..? Karena mereka kaya-kaya…?
Camkan itu BATAK.

Yesterday at 11:12am · Like

Arnis Gintings Apakah bangso Batak bermuara ke sianjur mula-mula? mohon pencerahan

Yesterday at 11:21am · Unlike · 2

Advendes Pasaribu Ultop Arnis Gintings, bukan bermaksud lain…. topik yang anda tanyakan dibuka saja di postingan baru agar tidak keluar dari topik dalam diskusi ini. Pertanyaan itu menarik untuk dibahas….

Yesterday at 11:32am · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Sahat S. Gurning cobalah dipahami dulu AD/ART yang telah disepakati oleh pengurus…..

Mengenai budaya Batak, FBBI akan melestarikannya, sebab menjadi salah satu misinya.

Kalau boleh saya bertanya, dalam komentar anda terakhir….. mendukung siapa yang anda maksud?

Yesterday at 11:36am · Edited · Like · 1

Arnis Gintings @Advendes, terimakasih, maksud pertanyaannya: saya seorang penganut kristen protestan dan memakai merga tapi saya bukan Batak, mohon maaf sebelumnya

Yesterday at 11:44am · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Arnis Gintings, dalam FBBI didefinisikan suku bangsa Batak itu terdiri atas 5 puak yaitu, Toba, Simalungun, Karo, Pakapak dan Angkola/Mandailing.

Setelah deklarasi FBBI, saya pribadi baru mendengar melalui wall FBBI ini bahwa ada beberapa orang dari puak yang disebutkan oleh FBBI tersebut menyatakan bahawa mereka bukan bagian dari puak Batak. Dalam hal ini FBBI tidak pada tempatnya untuk memutuskan seseorang termasuk dalam puak Batak atau tidak sebab ada dua kelompok diantara mereka, pertama yang mengaku puak Batak dan yang kedua mengaku bukan bagian dari Batak.

Yesterday at 11:54am · Like

Ewinsyah Putra Pasaribu kadang-kadang banyak yg salah persepsi dan mengatakan bahwa batak identik dengan agama tertentu..padahal batak itu adalah suku dan agama itu adalah keyakinan jelas itu dua hal yg berbeda..tapi banyak orang mengklaim bahwa hanya mereka yg beragama tertentulah yg berhak dikatakan batak..inilah yg membuat banyak orang yg enggan mengakui dirinya batak..

Yesterday at 12:01pm · Edited · Like · 1

Arnis Gintings @Advendes
Terimakasih umumnya suku karo enggan memakai lebel Batak entah mengapa demikian# sedang berfikir keras#

Yesterday at 12:02pm · Like

Arnis Gintings @Erwinsyah, menurut group kita ini Batak bukan suku namun bangsa

Yesterday at 12:05pm · Like

Advendes Pasaribu Ultop Ewinsyah Putra Pasaribu, topik kita dalam diskusi ini persis seperti yang anda utarakan…… nah yang perlu didiskusikan bagaimana untuk merobah persepsi yang seperti itu…

Yesterday at 12:07pm · Like · 1

Ritonga Margana Ewin @ saya setuju dgn apa yg lae sebutkan,,,banyak org enggan di katakan BATAK krn takut di anggab pasti KRISTEN,,makanya mereka enggan di katakan batak,mereka lebih suka di sebut mandailing .krn pada umum nya org kampung kami di Tapsel sana yg sering beranggapan demikian,,& itu menurut saya bukan karena klaim sepihak,,ttpi krn berbatasan dgn pasaman (sumbar),org padang tau nya BATAK itu kristen,,sama hal nya di jawa org BATAK di katakan ORG MEDAN.,!! Tarimokasi..

Yesterday at 12:10pm · Like · 1

Ewinsyah Putra Pasaribu apu@ ya solusinya menurut saya kita harus memisahkan antara suku dengan agama..dalam artian kita harus setuju bahwa batak tidak identik dengan agama apapun..contoh gini bang..kalau ada saudara kita sesama batak yg kebetulan beragama beda dengan kita janganlah kita bilang ” ah kau bukan batak..inilah yg sering kita jumpai dan alami..dan selain itu memang banyak orang yg enggan mengakui bahwa dia orang batak karna orang batak di cap kasar dan sebagainya..

Yesterday at 12:24pm · Like · 2

Advendes Pasaribu Ultop Ya mari kita merobah persepsi itu dengan memperbaiki hubungan diantara kita sesama Batak, dengan cara yang baik dan kekeluargaan kita mencoba mengingatkan untuk memakai kembali identitas Batak yang telah lama dilepaskan atau telah lama disembunyikan….. Bukan bermaksud politis…. lihatlah figur Batak yang terkenal di negara kita ini, pada awalnya dia menutupi atau menyembunyikan identitas Bataknya namun akhirnya dia sendiri yang membuka….. meskipun dengan terbukanya identitas beliau memberikan hal negatip untuk kita orang Batak

Yesterday at 12:31pm · Like

Ewinsyah Putra Pasaribu siapakah yg bg apu maksutkan..yg saya tau gak ada tokoh-tokoh batak yg menyembunyikan identitasnya sebagai orang batak..menurut saya selama mereka memakai marga di belakang namanya berarti mereka masih mengakui kebatakannya..

22 hours ago · Like

Ewinsyah Putra Pasaribu soetan yg mana bg..

22 hours ago · Like

Ritonga Margana soetan batoegana …

22 hours ago · Edited · Like

Ewinsyah Putra Pasaribu yg saya tau soetan batugana siregar..dia masih pakai marga kok..

22 hours ago · Edited · Like

Ritonga Margana Erwin @Beda nya dgn kita ,soetan itu marganya tdk Melekat seperti kita..disaat ke kantor marga siregar nya lebih sering ditinggalkan dirumah,tdk dibawa kemana mana!!!,

22 hours ago · Like

Ewinsyah Putra Pasaribu Ritonga@ owh kalau itu sih kita serahkan pada yg bersangkutan aja..sekarang lebih baik kita bicarakan kenapa mereka enggan memakai marganya..ada apa??? ini yg perlu kita bahas..seperti yg tadi sudah kita singgung..salah satu alasannya kenapa mereka enggan di sebut batak karna batak itu identik dengan agama tertentu..padahal anggapan mereka itu salah..

22 hours ago · Edited · Unlike · 1

Ritonga Margana Info buat kita semua Ketua ikatan keluarga BAtak Duri RIAU (IKBDR) adalah HEMAT GINTING. Beliau bekerja di CPI . Maaf,,hanya sekedar info saja..yg keberatan abaikan saja,,yg penasaran cari info beliau ..hahahahha

22 hours ago · Like

Ritonga Margana Erwin @ itu tadi karena lae bertanya siapa tokoh batak yg mnyembunyikan marganya?????????????? Bukan soal terserah Dia atau tidak nya.!!soal nya tadi lae gak ngerti kalau hanya di sebut soetan aja…

22 hours ago · Like · 1

Sahat S. Gurning Itulah EGOISME ORANG-ORANG TOBA dgn dogma importnya..efek destroyernya dashyat.

Kalau bukan kristen dibilang Dalle.. Sifat merangkul itu Nihil…..See More

22 hours ago · Like · 1

Sahat S. Gurning Kokonialisme sukses merusak tatanan Adat dan kekeluargaan bangso batak. Apa yg tinggal..? Pecah-pecahnya.

22 hours ago · Like

Sahat S. Gurning Ssya sbg pemuda malu melihat BATAK -BATAK pintar dan berpendidikan tinggi tapi tak tau sejarah dan tidak tau adat BATAKnya. Justru mengembangkan dogma-dogma uthOpis sibontAr matA demi kepuasan kekompoknya terkhusus orang-orang TEBA dgn ‘Mayoritasnya’.
Maaf.

Yesterday at 1:36pm · Like

Sahat S. Gurning Saya kira FBBI terlebih dahulu membahas DASAR apa itu BANGSO BATAK dan unsur- unsur lainnya.
Bukan dominan politik dan peolotik. Saya kira forum ini forum berbagi kekhasan masing-masing puak dgn segala tantangan masa depan manusia BATAK.

Yesterday at 1:44pm · Like · 1

Stn Manasye Ritonga Sahat S@: Itukah pengertian Dalle menurut Lae ?

Yesterday at 1:45pm · Like

Sahat S. Gurning Agar yang belum tau sejarahnya menjadi tau..bukan membuat makin bingung…karena Politik atau PEOLOTIK.

Yesterday at 1:45pm · Like

Sahat S. Gurning Kita semua DALLE. apalagi orang Teba ‘mayoritasnya’ Dalle kalipun.
Santabi sangapmu.

Yesterday at 1:54pm · Like

Taylorate Jackyan What do you want about your bataknese identity? We all in one species called homo sapiens, that’s all. bataknese is said always bataknese what so ever. the human identity was not as you said but in what country you stayed written in your pasports. No body will ask you what is your clan or “marga” but the immigrations officer will questioned you the country that you lived. so in this social media no body care about your name listed anonymous or true name. that’s it.

19 hrs · Edited · Like

Advendes Pasaribu Ultop We care….. that’s why we ask

19 hrs · Like · 1

Taylorate Jackyan This is space era nobody care…you only care as a bataknese society, not international society cared, are you wrong? Even you come from other planet nobody care.

19 hrs · Edited · Like

Advendes Pasaribu Ultop If you don’t care don’t say nobody care, we are Batak care…. if you are nobody sure you will say that

19 hrs · Like · 1

Marudut Marpaung PILTIK NI HASAPI do tabo begeon hamuna….. PILTIK NI HATA sogo do i tu pinggol.

19 hrs · Like · 1

Taylorate Jackyan Only your care man…bataknese peoples counted nothing compared with humankind in all over the world, just very very very tiny, you see! it means nobody care about your bataknese identity. that is why your opinion is not acceptable, that’s it. That’s why so many your tribe man not written true name in this space media. It is an illegal international friendship. You are cheating your name, so internationally nobody care of it.

19 hrs · Edited · Like

Advendes Pasaribu Ultop You are here because you care…. aren’t you?

19 hrs · Like

Taylorate Jackyan Don’t care about your marga but interested in your group vision, not your cheating, that’s all. It means you all in this group are still not ready internationalised, narrow minded. Bye…

19 hrs · Edited · Like

Ritonga Margana ai aha do nuaeng nadipandokkoni si telor on hamuna ??

19 hrs · Like · 1

Sahat S. Gurning Something behine why you interested this group vision. Open your mask don’t open your trunk.

19 hrs · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop You are totally wrong, we can’t burnt to say fire…. or no need to go to space before you say space….. I am wondering you are come down the sky to meet us here because caring of Batakness…. thank you so much

19 hrs · Edited · Like

Marudut Marpaung Ritonga Margana@ lagi unjuk kebolehan lae….. hahahahaha. asa boi go international FBBI ta on…. pasombu hita ma sappe loja, Hahahahaha

19 hrs · Like · 1

Taylorate Jackyan Your group leader also cheating his name nobody care, ok! Cheating behaviour not allow in your bataknese religion, right? But you do it.

18 hrs · Edited · Like

Advendes Pasaribu Ultop We agreed our group leader using that ID when we start this organisation there is no cheating in there. What do you know about Batak’s religion? Are you one of them?

18 hrs · Edited · Like

Indobat bah gabe adong na lari sian topik na diginjang i, unang attong gabe rarat tu topik na asing gabe hurang tabo manjaha , tetap pad fokus pembicaraan diatas ate

18 hrs · Like

Ritonga Margana idobat @ lok ma disi,,,na lao go internasional do ninna lae si marudut FBBI ta on,,hehehhehe

18 hrs · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop we are still in focus chief

18 hrs · Like

Indobat ok kawan holan paingoton do ahu asa unang lari sian focus pembicaraan

18 hrs · Unlike · 2

Advendes Pasaribu Ultop That guy named Taylorate Jackyan says that Batak is very-very tiny in this universe no need to care about batakness identity, my question is why this guy comes down from star to meet us here and say nobody cares of batakness identity but him?

18 hrs · Like · 1

Sahat S. Gurning Taylor or teloor..?

18 hrs · Like

Taylorate Jackyan shit….

16 hrs · Edited · Like

Jesman Siahaan Halak batak pny negara indonesia tp dianak tirikan sama pemerintahan/presiden krn mayoritas batak pemeluk agama kristen, pajak yg kita bayar hbs untuk membangun mesjid, pesantren,madrash, brkt haji para pejabat, tp Tuhan maha adil walaupun mrk2 menaganak tirikan batak tp batak tetap tampil sbg anak yg mandiri dan pny derajd tinggi dr anatara mrk, makanya jgn malu jadi org batak, tunjukkan kpd mrk2 bhw batak yg beragama kristen bisa jadi panutan di mata mrk, jgn malah jadi batu sandungan buat mereka, mari kita tunjukkan pd mrk kita bhw batak adalah org beradab dan menghargai setiap perbedaan, salam damai indoneziaku,, dan salam 2 jari

10 hrs · Like

Marudut Marpaung Jesman Siahaan@ maaf lae, jangan meng “indentik” kan Batak dgn Agama. Komment lae ini sangat tendensius dan dapat memancing konflik dan membuat orang lain tersinggung. Lae sampaikan salam damai tapi komment lae tidak menunjukkan hati yang damai. Saya k…See More

9 hrs · Like · 3

Jesman Siahaan Lae marudut@ kalimat sy yg mana lae memicu komplik? Sy ini mengkritik pemerintah bkn menyudutkan agama lain,, sy hny ingin mengutarakan isi hati ke pemerintah bhw di indonesia ini ada 5 agama yg sah diakui, tp knp perhatian pemerinyah hny pd satu agama saja, dan sy sbg warga negara indonesia berhak mendapatkan hak sy walaupun sy beda keyakinan dgn mrk, sy rasa semua kita pasti merasakan ketidak adilan ini, ingat lae sy tdk mnyudutkan agama lain tp org2nyalah yg sy kritik, maaf sebelymnya

9 hrs · Like · 1

Rommel Siagian Ai pittor, doltukkon ulu ni si taylorate jackyan ni lae jesman siahaan, aku n palsu do i

8 hrs · Like

Marudut Marpaung Jasmen Siahaan@ baca ulang baik baik dulu komment lae itu bah……. meng kritik dan menuduh itu berbeda lae. Saya pikir jika lae sadar bahwa FBBI bukan komunitas Agama, tentu Lae tau apa yang pantas diungkapkan secara Vulgar dan mana yang tak pantas. Istilah nya “kalau pun pecah diperut janganlah pecah di mulut” Namun jika lae merasa ucapan lae pantas ya terserah lae aja.

8 hrs · Like

Ritonga Margana Jasman @ sattabi lae,,saya kira yg kurang pas walaupun sebenar nya tdk salah adalah masalah pembayaran pajak yg kita bayar utk pembangunan……., krn dikawatirkan saudara kita yg lain salah mengartikan nya lae . maaf lae hanya penilaian ku saja.

8 hrs · Like · 1

Rommel Siagian Ia laeku jasmen siahaan@ jgn melebar dri topik

8 hrs · Like

Jesman Siahaan Sy hny ingin menyampaikan kpd anggota grup ini siapa tau ada yg anggota dpr bisa meneruskan aspirasi ini,, krn sdh jenuh dgn pembodohan2 yg dilakukan oleh mrk2,

8 hrs · Like · 1

Jesman Siahaan @lae rommel, jadi akka topik aha do na boi sibahason di grup on lae asa binoto hian, molo untk ajang pamer do grup on dangadong laba ni grup on, tumagon ma kaluar sian grup on

8 hrs · Like

Rommel Siagian Btul itu lae jasmen siahaan, tpi dgn staetmen sprti itu bkan mnyentuh akar persoalan, dan tdk mndapatkan solusi, tpi apa pun itu spertinya kita dah keluar dri topik

8 hrs · Like

Rommel Siagian Topik apa saja saya kira bisa di bahas laeku sejauh kita mngemas kalimat” yg santun ya sah” saja lae mnurut saya maaf laeku bukan mnuduh lae orang yg tidak santun he…he…

7 hrs · Like · 1

Advendes Pasaribu Ultop Kita harus menahan diri untuk tidak menginggung perasaan orang lain di luar komunitas FBBI…. mauliate

7 hrs · Like

Jesman Siahaan Sabotulna molo ta tellah topik ni na dipostingan on, na mangkritik halak batak do, mabiar ibana mambaen margana ala halak batak identik dgn kristen, alani aha mabiar?? Alana kristen dianggab musuh oleh bangsa kita tercinta ini, dan hrs disingkirkan, dan ini memang fakta bnyk org batak menjadi munafik gara2 alasan ini,, maaf kl kalimat sy terlalu vulgar,

7 hrs · Unlike · 2

Mutiara Marbun Untuk mengatakan kebenaran sulit dan bnyk tantangan dan dlm diskusi spt ini pasti ada yg kontras akan tetapi bisalah dgn kalimat yg lbh halus klo diskusi yg monoton tdk ada perkembangannya dan ada yg sependapat atw tdk sependapat terlepas kita hrs dipaksa berpikir yg positif klo pun keluar dr topik diskusi ini saling memaklumi tks BRAVO FBBI

7 hrs · Unlike · 1

Marudut Marpaung Nga lam dao be kapal i hamuna !!!! Hahahahahaha.

3 hrs · Like · 1

Ronsen Pasaribu Mungkin sfh bisa diakhiri diskusi ini dan kesimpulan bs dirumuskan

3 hrs · Unlike · 2

Alan Sihombing Yang menanggapi mungkin ada yang tua, ada yang muda, kita belum tentu tau siapa yang lebih tua dan siapa yang lebih muda. Mari kita saling menghargai dalam memberi tanggapan, bukan untuk menjatuhkan. Kita ambil hal-hal yang positif. Kami setuju dengan lae Ronsen Pasaribu agar diskusi ini diakhiri dengan damai di hati dan damai di pikiran. Selamat berjuang dan bertugas untuk kebaikan dan kesejahteraan badaniah dan rohaniah. Trims. Djalan Sihombing

3 hrs · Unlike · 2

Sahat S. Gurning Jesman @ baca komentar dari atas. Pake mata jgn pake gigi.

2 hrs · Like

Advendes Pasaribu Ultop Kita sampai pada kesimpulan dari diskusi kita dalam topik ini, kami minta tidak ada lagi pembahasan topik di atas setelah kesimpulan ini.

Kesimpulan:
Identitas adalah tanda pengenal yang harus dimiliki oleh setiap individu di dunia ini. Dalam dunia modern identitas diberikan kepada seseorang berupa kartu yang dapat digunakan untuk keperluan administrasi dalam pemerintahan. Ada banyak jenis dan ragam kartu identias yang dikelompokkan sesuai dengan fungsinya. Kita tidak bisa mengenal seseorang tanpa melihat kartu identitas yang dalam bentuk kartu ini, namun tahukah anda ada identitas yang lain yang dapat kita gunakan untuk saling mengenal tanpa memeriksa kartu identitas orang yang ingin kita kenal ?
Identitas Batak yaitu marga. Dimana pun anda berada di belahan dunia ini marga adalah identitas kita bangsa Indonesia khususnya orang Batak. Jika anda berkenalan dengan menggunakan marga anda dimana pun anda saat itu, dari Timur sampai ke Barat Indonesia bahkan di luar negeri sekali pun maka ada dikenal sebagai orang Batak dari Indonesia.

MARGA ADALAH IDENTITAS ORANG INDONESIA KHUSUSNYA ORANG BATAK, MAKA GUNAKANLAH IDENTITAS TERSEBUT

Jadi jika anda menghilangkan atau menyembunyikan marga anda berarti anda menghilangkan atau menutupi identitas Indonesia di mata dunia.

2 hrs · Like · 1

Stn Manasye Ritonga Mauliate amangboru #Advendes.. Horas

2 hrs · Unlike · 1

Jesman Siahaan @sahat, biasa aj bos ga usah pake bhs binatang

1 hr · Like

Ronsen Pasaribu jika ada topik lain silahkan buat status baru. terimakasih atas semuanya, diskusi sudah diakhiri dan diambil kesimpulan. saya pun punya tulisan sendiri, sebagai relleksi saya dari tulsian ini. horas, horas horas. toktoktok.

1 hr · Unlike · 1

Bottom of Form

 

Marga DAULAY adalah Pasaribu?


Berikut adalah email yang saya terima dari seorang pendeta berusia 61 tahun yang masih mencari cabang yang terputus untuk menyambungkan tarombo mereka ke dalam tarombo Batak.

Mari kita simak isi email beliau….

<<<<<<<>>>>>>>>>>

Salam sejahtera, semga Tuhan YMK menyertai kita sekalian,

Saya menulis email ini, karena saya terkesan membaca silsilah Pasaribu (Habeahan, Gorat, Bondar) di internet, yang sangat lengkap, sampai 144 halaman. Nama saya Pdt. Dr. Richard Daulay (61 tahun) pendeta Gereja Methodist Indonesia (GMI), tinggal di Jakarta. Pekerjaan sekarang adalah dosen Sekolah Tinggi Teologi di Medan dan di Cipanas. Tahun 2000-2010 menjabat sebagai Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di jakarta.

Sebenarnya marga saya dan kami sekeluarga besar adalah “Nahulae”, tetapi kemudan sebagian besar (tidak semua) dari kami “berubah” marga menjadi “Daulay” sejak sekitar tahun 1950-an, ketika abang-abang saya pergi melanjurkan pendidikan ke Sibolga, Medan dll. Kampung kami bernama “Lumban Nahulae”, yang terletak di Negeri Lumban Lobu, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Tobasa (sekarang). Orangtua kami turun temurun memesankan bahwa kami masuk kepada keluarga “Borbor”, tetapi paling sering disebutkan adalah masuk “Pasaribu”. Tetapi selama ini kami satau kampung (tidak begitu besar, hanya sekitar 100 KK setelah sekitar 10 generasi) kurang mengetahui posisi kami dalam keluarga besar “Borbor Marsada”. Sebagian dari kami bergabung dengan “Sipahutar” yang mengatakan bahwa “Daulay” adalah adik marga Sipahutar. Bahkan sebagian dari kami bergabung dengan “Nainggolan”, karena marga “Mahulae” yang merupakan cabang marga Nainggolan adalah sama dengan “Nahulae”. Dan banyak lagi cerita, yang tidak mungkin saya jelaskan di sini.

Sudah lama saya berkeinginan mendalami persoalan “marga Nahulae” kami ini. Tetapi pada bulan ini, seakan-akan terbuka pintu bagi tersingkapnya “misteri” ini. Dalam tarombo Pasaribu yang “ampara” susun itu, ternyata ada tiga turunan “Raja Habeahan”, yaitu: (1) Sunggul Raja (2) Papaganalomak (3) Tunggul Mahulaen. Dalam tarombo tersebut diuraikan turunan Sunggul Raja dan Papaganalomak, tetapi turunan Tunggul Mahulaen, tidak ada sama sekali. Dua hari lalu sayaa berdiskusi dengan seorang “ampara” marga Pasaribu Habeahan (tinggal di Medan). Beliau mengatakan bahwa setiap ada pesta adat marga Pasaribu Habeahan, maka selalu dipanggil (dijouhon) pomparan ni Tunggul Nahulae (dalam tulisan ampara tertera Mahulaen, yang saya rasa hanya persoalan “spelling”). Tetapi, menurut beliau walau selalu dipanggil pomparan Tunggul Nahulae, tetapi nyatanya tidak pernah muncul. Memang, baru-baru ini sebagian dari kami telah ada yang bergabung dengan “Habeahan”, tetapi belum semuanya kami merasa mantap untuk itu.

Pertanyaan besar saya dan kami sekeluarga besara: Apakah yang dimaksud dengan Tunggul Mahulaen (Nahulae) yanga merupakan salah satu turunan Habeahan adalah kami “marga Nahulae” (yang sebagian berubah menjadi Daulay) yang berasal dari “Lumban Nahulae” negeri Lumban Lobu itu??????? Sementara ini, besar dugaan saya bahwa Tunggul Mahulaen tersebut adalah sama dengan Nenek Moyang Kami yang bernama “Tungkup Nahulae” yang keturunannya tinggal di sekitar Negeri Lumban Lobu dan mempunyai huta bernama Lumban Hulae. Saya adalah generasi ke-10 dari Tungkup (Tunggul) Nahulae itu, dan cucu saya dan abang-abang saya menjadi generasi yang ke-12 tentunya.

Demikian lah dulu informasi ini saya sampaikan, dengan harapan mendapat respons dari ampara bolon yang terhormat.

Salam,

Pdt. Dr. Richard Daulay-Nahulae.

<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Virus Ebola


Virus Ebola telah memakan korban dalam jumlah yang banyak, sekarang telah mewabah ke seluruh dunia. Kita harus waspada dan mencegah penyebarannya karena hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk melawan. Untuk mengenal dan mengetahui hal-hal tentang virus Ebola ini disini saya posting file tentang Ebola yang dirilis oleh organisasi kesehatan terkenal yaitu SOS, silahkan anda untuk mengunduhnya dan mebagikan informasi ini kepada kerabat dan teman anda.

File tersebut dalam format Pdf dan dapat anda baca atau unduh disini

Semoga file ini bermanfaat untuk menghambat penyebaran virus Ebola.

Terima kasih

Pengelola blog

Buku tarombo terhubung ke akun Face Book


Data dalam buku Tarombo Pasaribu terhubung ke akun FB….

Kami beritahukan, bahwa Tarombo Pasaribu mulai update September 2014 setiap data yang masuk akan saya link ke face book nama yang bersangkutan. Jadi jika membuka file tarombo Pasaribu dalam format Pdf dan terhubung ke internet maka dengan mengklik nama anda dalam tarombo tersebut akan menggiring anda ke akun face book yang bersangkutan.

Kepada nama-nama yang sudah tertera dalam buku tarombo Pasaribu tersebut segera beritahukan akun FB anda agar dimasukkan dalam buku tarombo. Untuk orangtua, ompung dan yang lainnya di tarombo anda jika ingin di-link ke foto mereka, maka kirimkan linknya kepada saya dengan menyebutkan nomor induk tarombo (atau nama) untuk ditambahkan ke dalam buku tarombo. Untuk mengirimkan link FB anda silahkan posting di group FB: Sariburaja Pasaribu atau klik disini

Pada saat ini setiap nama dimungkinkan untuk 2 link, jika isteri juga punya akun FB akan saya link juga jika didaftarkan. Jika link ke FB isteri tidak ada maka saya akan me-link foto dari FB anda dengan prioritas foto isteri anda.

Saya berharap buku tarombo kita akan menjadi sangat komplit dan aktual dan kita bisa saling kenal melalui akun FB yang didaftarkan. Ini adalah terobosan kita Pasaribu dimana nanti setelah kita pensiun dari dunia ini garis keturunan kita tidak akan hilang selamanya.

Untuk mengunduh buku tarombo klik disini

Salam dari penulis tarombo Pasaribu
Advendes Pasaribu
Nomor induk: 0.2.1.1.3.3.1.1.1.1.1.1.2.1.6.3.1

Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI)


Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI)…

Logo FBBI

FBBI adalah organisasi masyarakat Batak yang mencakup 5 Puak yaitu Toba, Simalungun, Karo, Pakpak dan Angkola/Mandailing.
Pada tanggal 10 Mei 2014 telah resmi dideklarasikan di gedung Sasono Adiguno, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Seluruh pengurus yang dilantik pada malam deklarasi tersebut telah mengucapkan ikrar dan janji untuk mengemban tugas kepengurusan FBBI untuk periode 5 tahun mendatang. Demikian janji itu diikrarkan…

IKRAR DAN JANJI PENGURUS DPP FBBI

BERITA ACARA PENGUCAPAN IKRAR/JANJI
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM BANGSO BATAK INDONESIA

Pada hari ini, Sabtu, tanggal sepuluh bulan Mei tahun dua ribu empat belas menghadap saya Drs. Jan Victor Pasaribu, atas nama Mewakili Warga Masyarakat Bangso Batak Indonesia;

SAUDARA SAUDARI

Yang dengan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI) Nomor : 001/SKep-DPP/PP/V/2014 tertanggal 10 Mei 2014 mengesahkan pengangkatan sebagai Pengurus Pusat Dewan Pimpinan Pusat Forum Bangso Batak Indonesia, yang untuk memangku Pengurus tersebut telah mengucapkan Ikrar/Janji Jabatan Pengurus dengan cara menurut agama saya sebagai berikut:

DEMI ALLAH SAYA BERJANJI AKAN MEMENUHI KEWAJIBAN SAYA SEBAGAI PENGURUS FORUM BANGSO BATAK INDONESIA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA DAN SEADIL-ADILNYA, MEMEGANG TEGUH PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DAN MENJALANKAN SEGALA UNDANG-UNDANG DAN PERATURANNYA SERTA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BANGSO BATAK INDONESIA, NILAI-NILAI BUDAYA BANGSO BATAK DENGAN SELURUS-LURUSNYA SERTA BERBAKTI KEPADA NUSA, BANGSA DAN NEGARA SERTA MASYARAKAT BANGSO BATAK INDONESIA.

AKAN SENANTIASA MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA DARIPADA KEPENTINGAN SAYA SENDIRI DENGAN PENUH PENGABDIAN, KESADARAN DAN TANGGUNG JAWAB.

AKAN SELALU SETIA KEPADA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BANGSA DAN ORGANISASI FORUM BANGSO BATAK INDONESIA.

BERSUNGGUH-SUNGGUH MENJALANKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN SEBAGAI PENGURUS FORUM BANGSO BATAK INDONESIA DENGAN MEMEGANG TEGUH DAN MENJALANKAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BANGSO BATAK INDONESIA.

“Semoga Tuhan menolong Saya”.

Berita Acara ini dibuat, saya tandatangani dan ditandatangani oleh yang mengucapkan sumpah/janji untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang mengucapkan Ikrar/Janji Yang Melantik,
DPP FBBI diwakili oleh,

TTD TTD TTD

(Ir. Aris Panjaitan) (Djalan Sihombing, SH) (Drs. Jan Victor Pasaribu)

Rohaniwan,

TTD

(Pdt. DR. Ir. Hotman Sihombing, STh., MTh.)

 

[Copy-Paste: Ikrar dan janji ini diketik oleh Sekjen FBBI Djalan Sihombing, SH.]

Acara deklarasi ini telah dimuat di Harian Indonesia Baru pada hari Rabu, 14 Mei 2014, beritanya dapat anda baca di link dibawah ini:

Harian Sinar Indonesia Baru, Deklarasi FBBI…. klik disini

Harian Waspada, Deklarasi FBBI….. klik disini